Hai sobat Roy's Blog.....
Pada ingin tau kan bagaimana sejarah kabupaten Banjarnegara?????
"Tempat yg juga saya tinggali". #Hehehehehehehe..........
Berikut cuplikannya...........
Pada ingin tau kan bagaimana sejarah kabupaten Banjarnegara?????
"Tempat yg juga saya tinggali". #Hehehehehehehe..........
Berikut cuplikannya...........
Kabupaten Banjarnegara, adalah sebuah kabupaten di Propinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibukotanya adalah Banjarnegara. Secara astronomi, Kabupaten Banjarnegara terletak diantara 7° 12' - 7° 31' Lintang Selatan dan 109° 29' - 109° 45'50" Bujur Timur. Luas Wilayah Kabupaten Banjarnegara adalah 106.970,997 ha atau 3,10 % dari luas seluruh Wilayah Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang di Utara, Kabupaten Wonosobo di Timur, Kabupaten Kebumen di Selatan, dan KabupatenBanyumas dan Kabupaten Purbalingga di Barat.
GEOGRAFI
Bentang alam berdasarkan bentuk tata alam dan penyebaran geografis, wilayah ini dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :- Zona Utara, adalah kawasan pegunungan yang merupakan bagian dari Dataran Tinggi Dieng, Pegunungan Serayu Utara. Daerah ini memiliki relief yang curam dan bergelombang. Di perbatasan dengan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batangterdapat beberapa puncak, seperti Gunung Rogojembangan dan Gunung Prahu. Beberapa kawasan digunakan sebagai obyek wisata, dan terdapat pula tenaga listrik panas bumi. Pada sebelah utara meliputi Kecamatan : Kalibening, Pandanarum,Wanayasa, Pagentan, Pejawaran, Batur, Karangkobar, Madukara
- Zona Tengah, merupakan zona Depresi Serayu yang cukup subur. Bagian wilayah ini meliputi Kecamatan : Banjarnegara, Madukara, Bawang, Purwanegara, Mandiraja,Purworejo Klampok, Susukan, Wanadadi, Banjarmangu, Rakit
- Zona Selatan, merupakan bagian dari Pegunungan Serayu, merupakan daerah pegunungan yang berrelif curam. Meliputi Kecamatan : Pagedongan, Banjarnegara,Sigaluh, Mandiraja, Bawang, Susukan
TOPOGRAFI
Topografi wilayah ini sebagian besar (65% lebih) berada di ketinggian antara 100 s/d 1000 meter dari permukaan laut. Secara rinci pembagian wilayah berdasarkan topografi.- Kurang dari 100 m dari permukaan air laut, meliputi luas 9,82 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Banjarnegara, meliputi Kecamatan Susukan dan Purworejo Klampok, Mandiraja, Purwanegara dan Bawang.
- Antara 100 - 500 m dari permukaan air laut, meliputi luas 37,04 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Banjarnegara, meliputi Punggelan, Wanadadi, Rakit, Madukara, sebagian Susukan, Mandiraja, Purwanegara, Bawang, Pagedongan, Banjarmangudan Banjarnegara.
- Antara 500 -1.000 m dari permukaan air laut, meliputi luas 28,74% dari seluruh luas wilayah Kabupaten Banjarnegara, meliputi Kecamatan Sigaluh, sebagian Banjarnegara, Pagedongan dan Banjarmangu.
- Lebih dari 1.000 m dari permukaan air laut, meliputi luas 24,40% dari seluruh wilayah Kabupaten Banjarnegara meliputi Kecamatan Pejawaran, Batur, Wanayasa,Kalibening, Pandanarum, Karangkobar dan Pagentan.
Wilayah kabupaten Banjarnegara memiliki iklim tropis, dengan curah hujan rata-rata 3.000 mm/tahun, serta suhu rata-rata 20°- 26° C.
TRANSPORTASI
Banjarnegara dilalui jalan provinsi yang menghubungkan antara Banyumas dengan Magelang danSemarang. Klampok merupakan persimpangan jalur menuju Purbalingga dan Banyumas. Selain itu terdapat jalan provinsi yang menghubungkan Banjarnegara dengan Batang, melintasi Dataran Tinggi Dieng.Angkutan bis antarkota yang melewati Banjarnegara antara lain adalah jurusan Solo-Bawen-Wonosobo-Purwokerto, Semarang-Bawen-Wonosobo-Purwokerto, Wonosobo-Banjarnegara-Bandung, Wonosobo-Banjarnegara-Banyumas serta Banjarnegara-Jakarta.
Alternatif lain adalah menggunakan jasa angkutan travel yg antara lain dilayani adalah Jakarta-Purwokerto-Banjarnegara-Wonosobo; Bandung-Purwokerto -Banjarnegara-Wonosobo; Purwokerto-Banjarnegara-Semarang; Purwokerto-Banjarnegara-Yogya; Purwokerto-Banjarnegara-Semarang-Surabaya
Alternatif angkutan didalam kota Banjarnegara adalah menggunakan Angkutan Kota (Angkot),Becak, Dokar (Kereta kuda).
SEJARAH
Karena berjasa kepada Pemerintah Mataram dalam Perang Diponegoro, R. Tumenggung Dipayudha IV diusulkan oleh Pakubuwono VII menjadi Bupati Banjar pada tanggal 22 Agustus1831 (sebelumnya status Bupati Banjar telah dihapus). Waktu itu ibukota kabupaten berada di Banjarmangu. Meluapnya Sungai Serayu dinilai sebagai kendala yang menyulitkan transportasi dengan ibukota Kasunanan Surakarta, sehingga ibukota kabupaten akhirnya dipindahkan ke lokasi yang baru di sebelah selatan sungai, dengan nama Banjarnegara (Banjar: sawah; Negara: kota).Tumenggung Dipayudha menjabat sebagai bupati hingga tahun 1846, dan pengganti Bupati Banjarnegara selanjutnya adalah:
- R. Adipati Dipadiningrat (1846-1878)
- Mas Ngabehi Atmodipuro (1878-1896)
- Raden Mas Jayamisena (1896-1927)
- Raden Sumitro Kolopaking Purbonegoro (1927-1949)
- R. Sumitro (1949-1960)
- R. Mas Soedjirno (1960-1967)
- R. Soedibjo (1967-1973)
- Drs. Soewardji (1973-1980)
- Drs. H. Winarno Surya Adisubrata (1980-1986)
- H. Endro Soewarjo (1986-1991)
- Drs. H. Nurachmad (1991-2001)
- Drs. H. Djasri, MM - Drs. Hadi Supeno. MSi(2001 - 2006)
- Drs. H. Djasri, MM - Drs. Soehardjo (2006-2011)
LOGO KABUPATEN BANJARNEGARA
Makna Lambang Daerah
Lambang Daerah Kabupaten Banjarnegara secara resmi ditetapkan dalam Peraturan Daerah tanggal 21 Januari 1969. Kemudian diundangkan pada 31 Desember 1972 dan dimuat pada LD Jawa Tengah seri C 1973 No. 11.
Lambang Daerah Kabupaten Banjarnegara secara resmi ditetapkan dalam Peraturan Daerah tanggal 21 Januari 1969. Kemudian diundangkan pada 31 Desember 1972 dan dimuat pada LD Jawa Tengah seri C 1973 No. 11.
Bentuk dan Warna
Bentuk pokok lambang daerah menyerupai sebuah perisai dengan seutas selendang dibawahnya. Perisai berwarna dasar hijau dengan pelisir membingkai berwarna kuning. Apabila dicermati maka terdapat 13 macam benda alam atau buatan yang ditata artistik.
Bentuk pokok lambang daerah menyerupai sebuah perisai dengan seutas selendang dibawahnya. Perisai berwarna dasar hijau dengan pelisir membingkai berwarna kuning. Apabila dicermati maka terdapat 13 macam benda alam atau buatan yang ditata artistik.
Lambang daerah ini merupakan hasil pemenang sayembara. Kemudian pada tanggal 21 Januari 1969 ditetapkan oleh DPRD Gotong Royong yang diketuai SM. Abu Hanifah dengan persetujuan Bupati Banjarnegara (Letkol) R. Soedibyo. Tiga tahun berselang pada 31 Desember 1972 semasa Sekretaris daerah Zaelani Peraturan Daerah mengenai lambang daerah banjarnegara diundangkan sekaligus dibuatkan petunjuk teknis pemasangan dan penggunaan lambang. (*)
MAKANAN KHAS
Makanan khas Banjarnegara antara lain Dawet Ayu, Tempe Mendhoan, Combro Kering, Bakso (bukan merupakan asli Banjarnegara, melainkan dibawa oleh pendatang dari Wonogiri), Apem Madukara, Jenang Salak Madukara, Buntil (di pasar tersedia banyak),jipang, keripik kentang Batur, keripik Mujahir dari Luwung Kec. Rakit.
Obyek wisata yang ada di Banjarnegara, antara lain Obyek Wisata Dataran Tinggi Dieng, Taman Rekreasi Marga Satwa Serulingmas, Arung Jeram Sungai Serayu, Bendungan Panglima Besar Jenderal Soedirman CurugPitu, SuryaYudha Park, SerayuPark, dll .
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sob sudah melihat artikel pos Ros"s Blog. :D
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jangan lupa LIKE......
Jike mau bertanya silahkan COMMENT disini ヽ(ヅ)ノ